Cerpen: Dia, Aku, dan Dirinya

“Ra kita putus aja ya!” dengan kata singkat yang dilontarkan Araf lewat Short Message Service. “tapi kenapa?” jawab Laura. “Aku udah ga punya rasa sayang lagi ke kamu Ra, Maaf” balasan Araf lagi.
Laura sangat ingin melampiaskan marah dan sakit hatinya tapi ia sendiri tak tahu harus dengan apa.. Hatinya tlah rontok karena Araf..
Laura jadi serba salah bila melakukan berbagai hal. Gara2 hal yang dilakukan Araf, kehidupan Laura jadi kacau. Laura jadi tak berdaya, drop, dan membuat Laura jadi menangis bila mengingat hal yang dilakukan Araf padanya..
Laura selalu bertanya dalam hati “Apakah Araf akan kembali? Apakah Araf tau sakit hatiku ini? Tapi Aku harus menerima kenyataan bahwa Araf tak lagi bersamaku dan bukan milikku lagi. Dia adalah orang yang Aku harapkan tapi kenapa Dia yang membuatku begini Tuhan.
“Sejak ku mengenal cinta, Aku tak pernah merasakan arti cinta yang sesungguhnya Cha, hanya sakit hati yang terus ku rasakan” kata Laura pada Echa sambil meneteskan air mata. “Sabar Ra, mungkin belum saatnya kamu menemukan cinta sejatimu. Suatu saat pasti kamu akan mendapatkan hal yang indah lebih dari ini.” Nasehat Echa agar Laura dapat lebih tenang.
***
Beberapa hari tlah di lewati Laura sejak hari itu. Kini pribadi Laura sudah lebih tenang setelah mendengar nasehat dari sahabatnya Echa. Suatu ketika Laura ke mini market yang terletak beberapa blok dari rumahnya. Ia berniat untuk membeli es krim favoritnya. Tetapi es krim favoritnya itu hanya tersisa satu di frezer mini market itu. Begitu Laura ingin mengambilnya, ternyata es krimnya keburu diambil oleh pembeli lain. Laura yang melihat itu dengan spontan marah dan langsung membentak orang itu. “Hehh.. Itukan es krimku, kamu lancang banget sih! Aku kan juga mau ngambil yang itu..” bentak Laura dengan wajah yang cemberut. “Ahh.. Saya kok yang lebih dulu ngambil, siapa cepat dia dapat.. Lagi pula kamu juga belum bayarkan jadi belum jadi es krim ini bukan milik kamu kan..” jawab orang itu yang ga mau ngalah.. Mereka tak saling mengalah dan akhirnya datanglah seorang pria yang memberikan Laura es krim favoritnya itu.. “Ini es krim punyaku saja yang kamu ambil, daripada ga ada yang mau mengalah..” pria itu berkata sesembari memberikan es krimnya kepada Laura. “Beneran? Makasih yaa J” jawab Laura sambil tersenyum malu.. “Iya sama2.. J” pria itu membalas dengan senyuman hangat..
Laura pun sangat senang dan segera pulang ke rumah. Tetapi pria itu ternyata diam2 mengikuti Laura sampai kerumahnya. Pria itu sebenarnya sudah tertarik dengan Laura bahkan setelah kejadian di mini market tadi pria itu mulai suka dengan Laura. Hari2 berikutnya pria itu terus mengantarkan es krim kesukaan Laura secara diam2.. Ia selalu menaruhnya di atas meja yang ada di halaman rumah Laura setiap siang.. “Wah ada lagi” perkataan yang terlontar dari Laura setiap siang. Laura bahkan ga pernah punya fikiran negatif terhadap es krim itu, langsung tancap aja si Laura..
***
Seminggu kemudian, pria itu akhirnya kepergok saat ingin menaruh es krim itu di tempat biasa ia menaruh es krim untuk Laura. “Hahh.. Jadi kamu yang selalu ngasih es ini?” kata Laura saat memergoki pria itu. Pria itu spontan menjawab “Mmmmm.. Iya, Aku minta maaf ya?”. Laura pun menyambung pembicaraan “Wah kanapa minta maaf? Aku malah senang lagi di kasih es gratis.. hehe.. tapi makasih yaa..”. “hmm iya, sama2..” jawab pria itu..
Setelah berbincang2 mereka pun saling mengenal.. Pria itu bernama Dery. Dan saat itu Laura pun bertanya “kamu kok suka ngasih aku es krim ini sih?” Dery pun menjawab “karena sebenarnya aku diam2 mengagumimu selama ini Ra!”. Sebulan kemudian mereka semakin akrab dan sudah sering jalan bersama, Dery makin suka pada Laura yang respect ke Dery sementara Laura ga punya perasaan lebih ke Dery.. Tapi karena Laura mengetahui bahwa Dery adalah teman dekatnya maka Laura ingin balas dendam dengan pura2 pacaran dengan Dery.
Lambat laun Laura kemudian menyadari bahwa tindakannya terhadap Dery itu salah yang hanya ingin balas dendam serta melampiaskan kemarahan, kesakitan dan kekesalan yang diperbuat Araf. Sejak awal ia telah salah memilih, salah memilih orang yang dicintai yaitu Araf dan salah memilih orang yang mencintainya yaitu Dery. Nasehat dari Echa trus dilakukannya untuk berusaha mencintai Dery tetapi Laura tetap ga bisa hingga akhirnya Laura memilih untuk jujur kepada Dery bahwa sebenarnya Laura hanya ingin memanfaatkan Dery tanpa pernah mencintainya. Dery yang mendengar itu sakit hati dan akhirnya memilih untuk pindah keluar kota yang jauh dari Laura..
Akhirnya mereka berpisah.. Dery mencoba untuk melupakan Laura tetapi Dery tetap ga bisa sekeras apapun ia mencoba.. Dery pun ga bisa menghapus Laura dari ingatanya dan menjadikan Laura sebagai pajangan di hatinya, begitu pun dengan Laura yang ga pernah bisa menggantikan Araf dengan orang lain juga menjadikan Araf sebagai pajangan hatinya. Sementara Araf, kabarnya tak pernah lagi terdengar di telinga Dery dan Laura. Seakan Araf menghilang terbawa angin..

Karya Rany Tri Permatasari

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cinta (dalam) Kode Sandi

Cerpen: Cinta & Perasaan